Selasa, 24 April 2012 0 komentar

Dangdut is the music of my country

SOLO, KOMPAS.com — Musik dangdut akan diusulkan sebagai warisan budaya dunia asal Indonesia kepada UNESCO, badan PBB yang mengurusi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. Saat ini, komunitas dangdut tengah mengurus persyaratan yang perlu dilengkapi sebelum pemerintah mengusulkannya secara resmi.
Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Bidang Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Wiendu Nuryanti, sebelum membuka "Seminar Nasional Seni Tayub Nusantara" di Ruang Sidang Senat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Sabtu (7/4/2012).
"Komunitas dangdut, seperti raja dangdut Rhoma Irama, Ridho Rhoma, ada juga Ikke Nurjanah, sedang getol-getolnya menyiapkan segala persyaratan untuk mengupayakan agar dangdut Indonesia bisa diakui UNESCO sebagai warisan budaya," kata Wiendu.
Tahun ini, tas noken asal Papua yang diusulkan Indonesia akan dibawa ke sidang tahunan UNESCO pada November mendatang untuk penilaian apakah bisa masuk daftar warisan budaya dunia atau tidak. Tahun lalu, Tari Saman asal Kabupaten Gayo Lues, Aceh, ditetapkan sebagai warisan budaya dunia melalui sidang tahunan UNESCO yang digelar di Bali.

banggaa......!!!!!
0 komentar

Hasil dis-kus-i

Muhammad Habibie Almy
Susi Farida Silalahi
Fitri Rahayu Silaen
Eva Berahmawati



1.     Persinggungan antara teknologi dan pendidikan

Teknologi sudah menjadi bagian dari sekolah selama beberapa decade, tetapi masih belu maksimal dan perubahannya berjalan lamban.  Hal ini disebabkan oleh Para pengajar tidak terlalu memahami penggunaan teknologi yang diterapkan di sekolah. Namun, perlu diketahui bahwa penggunaan teknologi dalam memiliki peranan penting dalam pendidikan. Misalnya saja dalam proses belajar mengajar. Penggunaan teknologi dalam mempelajari suatu lingkungan yang belum dikenal menghasilkan pembelajaran yang lebih eksploratif dan interaktif ketimbang hanya membaca buku atau mendengar paparan deskripsinya dari guru.

2.     Penggunaan internet dalam pendidikan di Indonesia, khususnya di medan
Penggunaan internet di Indonesia tidak merata. Ada sekolah yang sama sekali tidak mengetahui mengenai internet. Dan ada sekolah yang memiliki computer dan jaringan internet namun tidak tahu bagaimana memanfaatkannya. Contohnya penggunaan email, atau website-website yang seharusnya bermanfaat dalam mengembangkan pengetahuan dan wawasan guru dan murid. Dan pada saat sekarang ini, internet lebih menonjol di bidang usaha warnet yang menyediakan game online yang sebenarnya kurang mendidik.

3.     Ubiquitous computing, bagaimana kita melihat sebagai mahasiswa yang sedang mempelajari Psikologi Pendidikan.
Ubiquitous computing adalah penekanan pada distribusi  computer ke lingkungan ketimbang ke personal. Pada kondisi ini, computer dipaksa untuk eksis di dunia manusia. Menurut kami, Ubiquitous computing ini merupakan suatu era atau sistem yang baik, karena kita semakin dimudahkan dalam penggunaan computer dalam kehidupan sehari-hari.
Selasa, 10 April 2012 0 komentar

Resep Iseng


Bubur Mutiara aLa cheF Ema
 ni, buat temen-temen yang lagi gak ada kerjaan dan lagi laperrr,... 
baHan…
*      Mutiara sagu
*      Kelapa parut setengah, disantan
*      Gula pasir
*      Garam
*      Air
*      Vanily
Cara buatnya…
1.     Rebus mutiara sagu dengan api kecil sambil diaduk sampai mutiara masak semua, matikan api
2.     Rebus santan sampai mendidih, masukkan gula dan garam secukupnya, ditambah vanily
3.     Campurkan santan yang telah masak dengan mutiara, aduk sampai merata
4.     Sajikan dingin (lebih Enak)

Pancake ala chef EmaJ

baHan adonan…
*      tepung terigu
*      susu kental manis bendera/indomilk
*      1 bungkus kecil vanily
*      Gula pasir sesuai selera
*      1 butir telur
*      Garam secukupnya
*      Air secukupnya
*      Blue band untuk memanggang adonan

baHan peLeNgkap…
*      Ice cream
*      Cokelat batangan dilelehkan
Cara buat…
1.  Panaskan wajan teflon pakai margarine
2.  Buat dadar tipis bahan adonan hingga bagian atas terlihat kering
3.  Angkat , dan sajikan sesuai selera
4.  Bila pakai ice cream, lipat 4 dadar sajikan dengan ice cream di atasnya
5.  Bila pakai coklat cair, biarkan dadar terbuka, hias dengan coklat cair, lalu dilipat 4.
6.  Pancake keju: dadar yang masih di Teflon di tabor keju parut sebelum kering
7.  Pancake cokelat: dadarmditabur ceres



SSelamat Mencoba...
Senin, 09 April 2012 0 komentar

Pendidikan TK

Pada pendidikan pra sekolah, anak-anak hanya ingin bermain dan memuaskan hasratnya untuk bersenang-senang. salah satu wadahnya adalah Taman Kanak-kanak (TK). Meskipun sebagai lembaga pendidikan formal, sangat berbeda dengan lembaga pendikan SD, SMP, dan seterusnya. Dari nama lembaganya, yakni “taman” bukan “sekolah”. Sebutan “Taman” pada Taman Kanak-kanak mengandung makna “tempat yang aman dan nyaman (safe and comfortable) untuk bermain” sehingga pelaksanaan pendidikan di TK harus mampu menciptakan lingkungan bermain yang aman dan nyaman sebagai wahana tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, guru harus memperhatikan tahap tumbuh kembang anak didik, kesesuaian dan keamanan alat dan sarana bermain, serta metode yang digunakan dengan mempertimbangkan waktu, tempat, serta teman bermain.

Jenjang Pendidikan TK

Anak yang dapat ditampung di TK adalah usia 4 – 6 tahun dengan lama Pendidikan 1 atau 2 tahun. Dan,  pendidikan dikelompokkan menjadi dua yaitu kelompok A bagi anak usia 4 – 5 tahun dan kelompok B untuk anak usia 5 – 6 tahun. Pengelompokan ini bukan merupakan jenjang yang harus diikuti oleh setiap anak didik. Dengan kata lain, bahwa setiap anak didik dapat berada selama 1 (satu) tahun pada Kelompok A atau Kelompok B, atau selama 2 (dua) tahun pada Kelompok A dan Kelompok B.

Tujuan Pendidikan TK

a.  Membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Pasal  1.14 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003);
b.  Mengembangkan kepribadian dan  potensi diri sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik (Penjelasan Pasal 28 ayat 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003);
c.  Membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya (Pasal 3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1990).

Prinsip Pendidikan TK

Berdasarkan Surat Edaran Mandikdasmen Depdiknas Nomor 1839/C.C2/TU/2009, Pelaksanaan pendidikan di TK menganut prinsip:  ”Bermain sambil Belajar dan Belajar seraya Bermain”. Bermain merupakan cara terbaik untuk mengembangkan potensi anak didik. Sebelum bersekolah, bermain merupakan cara alamiah untuk menemukan lingkungan, orang lain dan dirinya sendiri.
Melalui pendekatan bermain, anak-anak dapat mengembangkan aspek psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni. Pada prinsipnya bermain mengandung makna yang menyenangkan, mengasikkan, tanpa ada paksaan dari luar diri anak, dan lebih mementingkan proses mengeksplorasi potensi diri daripada hasil akhir. Pendekatan bermain sebagai metode pembelajaran di TK hendaknya disesuaikan dengan perkembangan usia dan kemampuan anak didik, yaitu secara berangsur-angsur dikembangkan dari bermain sambil belajar (unsur bermain lebih dominan) menjadi belajar seraya bermain (unsur belajar mulai dominan). Dengan demikian anak didik tidak merasa canggung menghadapi pendekatan pembelajaran pada jenjang pendidikan selanjutnya;

Larangan

Anak TK, sesuai dengan kondisi perkembangan dan pertumbuhannya, tidak  boleh diberi pekerjaan rumah (PR). Dan, saat tamat pendidikan jenjang terakhir (kelompok B) tidak boleh diadakan kegiatan seremonial yang tak sesuai dengan prinsip pendidikan TK.
Pada usia 4 s.d 6 tahun, kebutuhan anak untuk bermain dan bersosialisasi lebih penting dibandingkan dengan kemampuan skolastik. Oleh karena itu, pendidikan di TK tidak diperkenankan memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada anak didik dalam bentuk apapun.

            
 Seharusnya yang ada di TK                    Tidak boleh diberikan  tugas di TK
 
;